MAKALAH PEMANFAATAN LIMBAH TEKSTIL PADA
PROSES PEMINTALAN
KATA
PENGANTAR
Puja
dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah yang
berjudul “Pemanfaatan
Limbah Tekstil Pada Proses Pemintalan”. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan
karya tulis ini, untuk memenuhi upaya penulis dalam mengembangkan dan
meningkatkan ilmu pengetahuan tentang materi yang sedang penulis pelajari.
Pada
kesempatan ini, tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada:
- Bapak Daman, selaku dosen Bahasa Indonesia, yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan karya ilmiah ini.
- Orang Tua penulis yang telah memberikan dorongan serta motivasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
- Mahasiswa Politeknik STT Tekstil yang telah mendukung terselesaikannya karya ilmiah ini.
Penulis
menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna.Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju
kesempurnaan. Akhir kata,
penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandung, 25 Mei 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR
ISI...........................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................4
1.3. Tujuan..............................................................................................................4
1.4.
Manfaat............................................................................................................4
BAB
II PEMBAHASAN
2.1. Kajian Teoritis.................................................................................................5
2.1.1. Pengertian Limbah
Industri........................................................................5
2.1.2. Mesin-mesin yang ada
pada proses pemintalan........................................6
2.1.3.
Proses Pemintalan........................................................................................8
2.2. Pembahasan.....................................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan....................................................................................................11
3.2.
Saran...............................................................................................................11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Masyarakat kurang mengetahui tentang limbah industri,
maka dari itu sebagian masyarakat tidak begitu resah dengan adanya perusahaan
atau pabrik yang berdiri disekitar lingkungan mereka. Mungkin mereka hanya
memikirkan peluang kerja atau dampak positifnya saja tanpa memikirkan dampak
negatif yang akan ditimbulkan. Hasilnya, mereka memahami dampak negatif dari
limbah tersebut setelah terjadi musibah yang ditimbulkan.
Limbah-limbah yang dihasilkan kemudian meresahkan
masyarakat karena tidak dikelola dengan baik dan dibuang begitu saja tanpa diolah
terlebih dahulu. Kemungkinan perusahaan mengalami keuntungan yang sangat besar,
namun merugikan banyak orang. Selain merugikan banyak orang, lingkungan pun
ikut tercemar, sehingga bahan-bahan sandang dan pangan melonjak naik. Hanya
karena limbah bisa menyebabkan dampak negatif yang begitu luas.
Industri banyak yang melalaikan tentang limbah yang
dihasilkan oleh perusahannya sendiri. Entah apa faktor yang membuat perusahaan
seperti itu, kemungkinan perusahaan tersebut ilegal dan pembangunan tidak diizinkan
oleh pemerintah sehingga mereka memaksa membangun perusahaan tersebut tanpa
berpikir panjang. Tidak jarang berita tentang limbah yang dihasilkan perusahaan
menimbulkan penyakit pada karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.
Karyawan pun tidak mereka pedulikan apalagi masyarakat disekitarnya. Jika terus
seperti ini bagaimana keadaan Indonesia di masa mendatang.
Pengolahan limbah yang masih tradisional juga menjadi
salah satu faktor penyebab dampak negatif limbah. Walaupun mesin-mesin modern
telah bertebaran sebagian perusahaan masih menggunakan mesin tradisional,
dengan alasan biaya yang dikeluarkan lebih efektif/murah. Tapi jika
diperhitungkan kemungkinan besar perusahaan yang menggunakan mesin-mesin modern
akan lebih menguntungkan, waktu yang diperlukan pun relative singkat juga
limbah yang dihasilkan sangat minim karena telah dirancang dengan teknologi
yang ramah lingkungan.
Untuk mengetahui pengolahan limbah-limbah mesin
pemintalan, diperlukan pengetahuan mengenai jenis-jenis limbah. Jika limbah
tersebut dapat dipakai kembali menjadi bahan baku maka limbah tersebut di daur
ulang. Limbah yang tidak bisa di daur ulang dapat dimanfaatkan menjadi
benda/barang yang lebih bermanfaat.
Pemanfaatan limbah mesin pemintalan menjadi menguntungkan
apabila limbah tersebut dijadikan barang yang memiliki nilai jual. Salah satu
contoh limbah yang dihasilkan oleh mesin blowing dapat dimanfaatkan menjadi
pupuk kompos yang bermanfaat bagi para petani. Masih banyak lagi pemafaatan
limbah menjadi barang/alat yang sering digunakan sehari-hari.
Menanggulangi limbah-limbah yang dihasilkan oleh industri
dengan cara mengolah dan memanfaatkan limbah tersebut. Maka dari itu lingkungan
tidak akan tercemar oleh limbah juga bibit penyakit tidak akan timbul.
Perusahaan/pabrik pun tidak akan memiliki masalah dengan limbah yang menumpuk.
Memahami proses pemintalan merupakan dasar dari
pemanfaatan limbah, dengan memahami proses pemintalan limbah-limbah yang
dihasilkan akan diketahui. Alur proses pemintalan pun harus dipahami. Proses pemintalan
ini adalah bahan dari pembuatan makalah ini.
Memahami mesin-mesin pemintalan yang menghasilkan limbah
yang utama dalam pengolahan limbah. Bagaimana bisa kita mengelola limbah jika
tidak mengetahui mesin-mesinnya. Semua mesin-mesin yang digunakan pada proses
pemintalan ini kemungkinan menghasilkan limbah.
Mencari referensi mengenai pengolahan limbah yang paling
penting karena jika kita tidak tahu mengelola limbah tersebut, kemungkinan akan
dibuang begitu saja dan akan merugikan banyak orang. Referensi tersebut dapat
dicari di internet, buku, majalah dan lain-lain. Begitu mudahnya era modern ini
untuk mencari informasi tentang sesuatu hal.
Agar masyarakat mengetahui dampak positif dan dampak
negatif limbah industri, diperlukannya sosialisasi tentang limbah. Pemerintah
harus lebih tegas dalam sistem pembangunan. Dengan adanya karya tulis ini
masyarakat/ pembaca dapat mengetahui dampak negatif limbah dari industri pabrik
pemintalan dan pemanfaatan limbah tersebut untuk menjadi sesuatu yang
bermanfaat bahkan menguntungkan.
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah diantaranya:
1)
Apa yang dimaksud dengan limbah?
2)
Apa saja jenis limbah tekstil pada
proses pemintalan?
3)
Bagaimana cara mengolah limbah tekstil
agar menjadi sesuatu yang bermanfaat?
4)
Apakah semua mesin pemintalan
menghasilkan limbah?
1.3.Tujuan
1)
Untuk
menjelaskan limbah pada industri tekstil
2)
Untuk
mendeskripsikan pemanfaatan limbah tekstil pada proses pemintalan
3)
Untuk
mendeskripsikan jenis-jenis limbah tekstil pada proses pemintalan
4)
Untuk
memaparkan mesin-mesin yang menghasilkan limbah pada proses pemintalan
1.4.
Manfaat
1) Untuk
meningkatan pengetahuan tentang
limbah industri pemintalan kepada masyarakat/pembaca
2) Upaya
menjaga lingkungandi kampus Politeknik STT Tekstil
3) Memberi
informasi kepada masyarakat dalam melakukan pengolahan limbah industri pemintalan
4) Memberikan
pengetahuan tentang cara pengolahan limbah
industri pemintalan yang lebih menguntungkan
5) Memberikan
solusi pada masyarakat yang
kurang mengenal dampak negatif limbah industri
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kajian Teoritis
Untuk memperkuat data maka
diperlukan berbagai referensi, diantaranya mengenai pengertian limbah, proses
pemintalan, serta mesin-mesin pada proses pemintalan.
2.1.1. Pengertian Limbah Industri
Limbah industri adalah bahan yang tidak
diperlukan/ bahan sisa yang dihasilkan oleh mesin(alat) pada suatu proses
produksi. Jika limbah yang dihasilkan perusahaan tidak dikelola dengan baik
akan menimbulkan dampak negatif, salah satunya menimbulkan penyakit pada
manusia. Wujud limbah yang dihasilkan berbeda-beda, diantaranya:
1)
Limbah padat
Limbah
padat merupakan limbah yang berwujud padat dan biasanya bersifat kering. Contohnya sampah plastik, sisa makanan, kertas
bekas dan lain sebagainya.
2)
Limbah cair
Limbah
cair merupakan bahan sisa
yang berwujud cair dan bercampur dengan bahan-bahan lainnya yang larut ke dalam
air.Contohnya air
sabun bekas cucian, sisa pewarna kain dan lain sebagainya.
3) Limbah gas
Limbah
gas adalah limbah yang berwujud gas terdiri dari berbagai macam senyawa kimia
dan memanfaatkan udara sebagai medianya sehingga dapat menyebar dengan mudah
dalam wilayah yang luas. Contohnya
karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SOx), freon, dan
lain sebagainya.
4) Limbah suara
Limbah
suara merupakan limbah berupa gelombang bunyi yang merambat di udara dan
menimbulkan gangguan.Contohnya
suara-suara bising yang dihasilkan kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik dan
lain sebagainya.
2.1.2. Mesin-mesin yang ada pada proses pemintalan
1) Mesin blowing
Mesin blowing merupakan mesin pertama pada proses
pemintalan untuk serat staple atau serat pendek. Tujuan dari mesin blowing ini
adalah untuk membersihkan kotoran-kotoran pada bahan baku serat staple, membuka
gumpalan-gumpalan serat staple, mencampur serat dan lain-lain. Limbah yang
dihasilkan dari mesin blowing adalah kotoran-kotoran yang ada pada bahan baku,
berupa daun, kelopak bunga, dan batang tangkai bahan baku.
2) Mesin Carding
Mesin carding adalah mesin lanjutan dari mesin blowing,
yang bertujuan memperbaiki bahan baku yang telah melewati proses blowing, yaitu
untuk membuka gumpalan-gumpalan serat agar terurai satu sama lain, membersihkan
kotoran-kotoran yang masih menempel pada gumpalan serat, memisahkan serat
panjang dan serat pendek, dan membentuk serat menjadi sliver. Limbah yang
dihasilkan pun sama, berupa sisa kotoran yang masih menempel pada gumpalan
serat.
3) Mesin Drawing
Setelah melewati
proses carding, bahan baku akan masuk ke dalam mesin drawing. Tujuan
proses drawing diantarnya untuk meluruskan
serat dalam sliver ke arah sumbu dari sliver, Memperbaiki kerataan berat per satuan panjang, Menyesuaikan berat sliver per satuan
panjang dengan keperluan pada proses berikutnya. Mesin drawing merupakan proses peregangan pada bahan
yang berupa sliver dimana ketika bahan tersebut telah mengalami proses drawing
akan mengalami pengecilan bahan.
4) Mesin combing
Mesin Combing merupakan
Mesin perantara mesin Carding dan Drawing. Fungsi dari mesin Combing sendiri adalah untuk memperbaiki kerataan panjang serat,
membersihkan kotoran yang ada pada sliver dan lain-lain. Hasil dari mesin
combing ini yaitu sliver dengan panjang yang relatif sama, juga lebih bersih
dan sejajar.
1) Mesin Roving
Hasil dari mesin combing kemudian masuk ke dalam mesin
roving. Pada mesin ini, sliver akan mengalami pengecilan diameter dan pemberian
antihan. Pemberian antihan pada sliver dimaksudkan untuk meningkatkan kekuatan
tarik saat mengalami proses ring
spinning.
2) Mesin Ring Spinning
Mesin
Spinning merupakan lanjutan dari mesin roving yang akan merubah sliver roving
menjadi benang yang diinginkan. Pemberian
antihan terlalu banyak pada proses roving akan menyebabkan kesulitan dan pada
mesin spinning tidak berjalan dengan baik. Oleh sebab itu pemberian antihan
diberikan secukupnya.
3)
Mesin Winding
Pada mesin winding benang yang dihasilkan mesin spinning
diubah bentuk gulungannya pada cones to cone atau stress to cone dan sebaliknya
sesuai kebutuhan/ permintaan pabrik.
2.1.3.
Proses Pemintalan
Mula-mula
serat mengalami proses pencampuran, pembukaan dan pembersihan di mesin blowing,
dan sebagai hasil akhir berupa gulungan lap. Gulungan lap kemudian diolah pada
mesin Carding, lap akan mengalami proses pembukaan dan pembersihan lebih
lanjut, sehingga menjadi serat-serat individu. Di samping itu serat-serat yang
sangat pendek terpisahkan dari serat-serat yang panjang, dan hasilnya berupa
sumbu yang disebut sliver.
Hasil
sliver Carding keadaan serat-seratnya masih belum lurus dan belum sejajar satu
sama lain serta belum rata. Untuk meluruskan dan mensejajarkan serat-serat
serta meratakan slivernya, maka beberapa sliver tersebut dirangkap dan
disuapkan ke mesin Drawing.
Pelurusan dan pensejajaran
serat-serat dilakukan dengan jalan penarikan oleh pasangan-pasangan rol-rol
penarik, dan hasilnya berupa sliver yang lebih rata. Pengerjaan ini dilakukan 2-3 kali
(passages) pada mesin Drawing, tergantung pada mutu benang yang diinginkan.
Hasil sliver Drawing kemudian dikerjakan pada mesin Roving untuk diperkecil
diameternya. Untuk memberikan kekuatan pada roving agar dapat digulung pada
bobbin, maka pada Roving tersebut diberikan sedikit puntiran (twist).
Akhirnya
Roving tersebut dikerjakan pada mesin pintal Ring Spinning hingga menjadi
benang melalui proses penarikan dan pemberian puntiran serta digulung pada
bobbin. Untuk membuat benang yang bermutu tinggi biasanya sesudah mangalami
proses di mesin Carding tidak langsung dikerjakan pada mesin Drawing, tetapi
diproses dulu di mesin Combing, dimana serat-serat yang pendek dipisahkan. Pengubahan bentuk gulungan dilakukan pada mesin winding.
2.2. Pembahasan
Pada mesin blowing dan mesin carding
limbah yang dihasilkan berupa kotoran-kotoran yang terbawa dengan bahan baku.
Contohnya seperti daun, kelopak bunga, batang dan ranting bahan baku. Limbah
tersebut dapat diolah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi para petani.
Mesin drawing, mesin combing, dan mesin roving
menghasilkan limbah berupa serat-serat yang cacat / kualitas seratnya buruk.
Limbah tersebut mungkin dapat digunakan kembali (daur ulang) juga dapat
dimanfaatkan sebagai kain lap pel untuk membersihkan lantai juga dapat
dijadikan sebuah karpet melalui proses nonwoven. Jika limbah tersebut tidak
dapat ditanggulangi dan terus menumpuk/ dibuang begitu saja, perusahaan akan
mengalami kerugian yang jumlahnya tidak sedikit.
Mesin ring spinning menghasilkan limbah berupa suara yang
sangat bising. Para karyawan yang bekerja dibagian mesin ini selalu memakai
kapas yang digulung untuk dimasukan ke dalam telinga. Agar suara yang
dihasilkan mesin tersebut tidak mengganggu orang lain/ terdengar ke luar
ruangan dapat digunakan peredam suara. Jika karyawan tidak memakai alat peredam
suara/ kapas yang digulung tersebut,
akan mengakibatkan kurangnya pendengaran bahkan dapat menyebabkan tuli
permanen. Penggunaan elastomerik ring holder pada komponen spinning frame dapat
mengurangi kebisingan yang berasal dari sistem ring trander dan dari kebisingan
spindle.
Limbah mesin winding berupa bentuk gulungan yang cacat/
tidak sesuai standar. Hal ini disebabkan oleh kurangnya beban pada dan
kecepatan penggulungan yang terlalu tinggi. Gulungan yang cacat dapat
diperbaiki dengan menggulung kembali menggunakan cones atau sress yang berbeda.
Namun, akan mengurangi efisiensi dan memakan waktu.
Dari mesin-mesin pemintalan tersebut diantaranya akan
menghasilkan debu, dimana debu tersebut berasal dari serat selulosa/ serat alam
yang lebih berbahaya dari serat sintetis. Debu tersebut dapat menyebabkan
alergi dan merangsang saluran pernapasan sehingga mengganggu kesehatan serta
kenyamanan kerja. Di industri pemintalan yang relatif baru, proses persiapan
pemintalan telah dilakukan secara simultan dengan mesin yang dilengkapi
penghisap debu. Cara menanggulangi debu tersebut diantaranya memakai masker,
penggunaan blower tertutup dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa semua
mesin-mesin pemintalan menghasilkan limbah. Limbah yang dihasilkan tersebut
dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, peralatan rumah tangga, dan dapat
digunakan kembali sebagai bahan baku. Dampak negatif jika limbah-limbah
tersebut tidak ditanggulangi dan dibiarkan begitu saja, selain perusahaan
mengalami kerugian, masyarakat pun terganggu dengan adanya suara bising yang
dihasilkan mesin ring spinning, juga membahayakan karyawan.
3.2. Saran
Menurut saya, masih banyak hal-hal
di perusahaan/ pabrik yang perlu perbaiki dan ditingkatkan lagi mengenai
penanganan limbah, karena menyangkut kehidupan dan bisa membahayakan. Limbah
tidak bisa kita hindari, tetapi kita perlu untuk tetap menjaga lingkungan untuk
keberlangsungan hidup juga untuk masa depan yang lebih baik. Saya yakin jika
kita menjaga lingkungan ini dan pengolahan limbah lebih ditingkatkan lagi,
Indonesia akan menjadi semakin baik kedepannya.
Menyadari penulis bahwa masih jauh
dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih details dalam menjelaskan
tentang Pemanfaatan Limbah dengan sumber-sumber yang tentunya dapat
dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Andersonpanjaitan. (2013, 02 01). Pengertian
Limbah dan Jenis-Jenisnya. Dipetik 05 06, 2018, dari
http://andersonpanjaitan.wordpress.com/2013/02/01/pengertian-limbah-dan-jenis-jenisnya/&hl=id-ID
Arifin, K. (2011, 11 01). Proses
Pemintalan Benang Spinning. Dipetik 05 10, 2018, dari http://knanifarifin.blogspot.co.id/2011/11/proses-pemintalan-benang-spinning.html?m=1
Duri, e. t. (2016, 01 03). Fungsi
Mesin-Mesin Pada Proses Pemintalan. Dipetik 05 06, 2018, dari
http://duniatekstilindonesia.blogspot.co.id/2016/01/fungsi-mesin-mesin-pada-proses.html?m=1
Mareta. (2011, 01 28). Proses Pemintalan Serat. Dipetik 05 6, 2018, dari
https://maretaknows.wordpress.com/2011/01/28/05/&hl=id-ID&grqid=4L406uPN
No comments:
Post a Comment