Friday, August 2, 2019

MAKALAH PEMANFAATAN LIMBAH TEKSTIL PADA PROSES PEMINTALAN


MAKALAH PEMANFAATAN LIMBAH TEKSTIL PADA PROSES PEMINTALAN

KATA PENGANTAR
            Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah yang berjudul Pemanfaatan Limbah Tekstil Pada Proses Pemintalan”. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ini, untuk memenuhi upaya penulis dalam mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang materi yang sedang penulis pelajari.
Pada kesempatan ini, tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada:
  1. Bapak Daman, selaku dosen Bahasa Indonesia, yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan karya ilmiah ini.
  2. Orang Tua penulis yang telah memberikan dorongan serta motivasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
  3. Mahasiswa Politeknik STT Tekstil  yang telah mendukung terselesaikannya karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju kesempurnaan. Akhir kata, penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bandung, 25 Mei 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................4
1.3. Tujuan..............................................................................................................4
1.4. Manfaat............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kajian Teoritis.................................................................................................5
2.1.1. Pengertian Limbah Industri........................................................................5
2.1.2. Mesin-mesin yang ada pada proses pemintalan........................................6
2.1.3. Proses Pemintalan........................................................................................8
2.2. Pembahasan.....................................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan....................................................................................................11
3.2. Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masyarakat kurang mengetahui tentang limbah industri, maka dari itu sebagian masyarakat tidak begitu resah dengan adanya perusahaan atau pabrik yang berdiri disekitar lingkungan mereka. Mungkin mereka hanya memikirkan peluang kerja atau dampak positifnya saja tanpa memikirkan dampak negatif yang akan ditimbulkan. Hasilnya, mereka memahami dampak negatif dari limbah tersebut setelah terjadi musibah yang ditimbulkan.
Limbah-limbah yang dihasilkan kemudian meresahkan masyarakat karena tidak dikelola dengan baik dan dibuang begitu saja tanpa diolah terlebih dahulu. Kemungkinan perusahaan mengalami keuntungan yang sangat besar, namun merugikan banyak orang. Selain merugikan banyak orang, lingkungan pun ikut tercemar, sehingga bahan-bahan sandang dan pangan melonjak naik. Hanya karena limbah bisa menyebabkan dampak negatif yang begitu luas.
Industri banyak yang melalaikan tentang limbah yang dihasilkan oleh perusahannya sendiri. Entah apa faktor yang membuat perusahaan seperti itu, kemungkinan perusahaan tersebut ilegal dan pembangunan tidak diizinkan oleh pemerintah sehingga mereka memaksa membangun perusahaan tersebut tanpa berpikir panjang. Tidak jarang berita tentang limbah yang dihasilkan perusahaan menimbulkan penyakit pada karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Karyawan pun tidak mereka pedulikan apalagi masyarakat disekitarnya. Jika terus seperti ini bagaimana keadaan Indonesia di masa mendatang.
Pengolahan limbah yang masih tradisional juga menjadi salah satu faktor penyebab dampak negatif limbah. Walaupun mesin-mesin modern telah bertebaran sebagian perusahaan masih menggunakan mesin tradisional, dengan alasan biaya yang dikeluarkan lebih efektif/murah. Tapi jika diperhitungkan kemungkinan besar perusahaan yang menggunakan mesin-mesin modern akan lebih menguntungkan, waktu yang diperlukan pun relative singkat juga limbah yang dihasilkan sangat minim karena telah dirancang dengan teknologi yang ramah lingkungan.
Untuk mengetahui pengolahan limbah-limbah mesin pemintalan, diperlukan pengetahuan mengenai jenis-jenis limbah. Jika limbah tersebut dapat dipakai kembali menjadi bahan baku maka limbah tersebut di daur ulang. Limbah yang tidak bisa di daur ulang dapat dimanfaatkan menjadi benda/barang yang lebih bermanfaat.
Pemanfaatan limbah mesin pemintalan menjadi menguntungkan apabila limbah tersebut dijadikan barang yang memiliki nilai jual. Salah satu contoh limbah yang dihasilkan oleh mesin blowing dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi para petani. Masih banyak lagi pemafaatan limbah menjadi barang/alat yang sering digunakan sehari-hari.
Menanggulangi limbah-limbah yang dihasilkan oleh industri dengan cara mengolah dan memanfaatkan limbah tersebut. Maka dari itu lingkungan tidak akan tercemar oleh limbah juga bibit penyakit tidak akan timbul. Perusahaan/pabrik pun tidak akan memiliki masalah dengan limbah yang menumpuk.
Memahami proses pemintalan merupakan dasar dari pemanfaatan limbah, dengan memahami proses pemintalan limbah-limbah yang dihasilkan akan diketahui. Alur proses pemintalan pun harus dipahami. Proses pemintalan ini adalah bahan dari pembuatan makalah ini.
Memahami mesin-mesin pemintalan yang menghasilkan limbah yang utama dalam pengolahan limbah. Bagaimana bisa kita mengelola limbah jika tidak mengetahui mesin-mesinnya. Semua mesin-mesin yang digunakan pada proses pemintalan ini kemungkinan menghasilkan limbah.
Mencari referensi mengenai pengolahan limbah yang paling penting karena jika kita tidak tahu mengelola limbah tersebut, kemungkinan akan dibuang begitu saja dan akan merugikan banyak orang. Referensi tersebut dapat dicari di internet, buku, majalah dan lain-lain. Begitu mudahnya era modern ini untuk mencari informasi tentang sesuatu hal.
Agar masyarakat mengetahui dampak positif dan dampak negatif limbah industri, diperlukannya sosialisasi tentang limbah. Pemerintah harus lebih tegas dalam sistem pembangunan. Dengan adanya karya tulis ini masyarakat/ pembaca dapat mengetahui dampak negatif limbah dari industri pabrik pemintalan dan pemanfaatan limbah tersebut untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat bahkan menguntungkan.
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah diantaranya:
1)      Apa yang dimaksud dengan limbah?
2)      Apa saja jenis limbah tekstil pada proses pemintalan?
3)      Bagaimana cara mengolah limbah tekstil agar menjadi sesuatu yang bermanfaat?
4)      Apakah semua mesin pemintalan menghasilkan limbah?
1.3.Tujuan
1)      Untuk menjelaskan limbah pada industri tekstil
2)      Untuk mendeskripsikan pemanfaatan limbah tekstil pada proses pemintalan
3)      Untuk mendeskripsikan jenis-jenis limbah tekstil pada proses pemintalan
4)      Untuk memaparkan mesin-mesin yang menghasilkan limbah pada proses pemintalan
1.4. Manfaat
1)  Untuk meningkatan pengetahuan tentang limbah industri pemintalan kepada masyarakat/pembaca
2)  Upaya menjaga  lingkungandi kampus Politeknik STT Tekstil
3)  Memberi informasi kepada masyarakat dalam melakukan pengolahan limbah industri pemintalan
4)  Memberikan pengetahuan tentang cara pengolahan limbah industri pemintalan yang lebih menguntungkan
5)  Memberikan solusi pada masyarakat yang kurang mengenal dampak negatif limbah industri
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kajian Teoritis
            Untuk memperkuat data maka diperlukan berbagai referensi, diantaranya mengenai pengertian limbah, proses pemintalan, serta mesin-mesin pada proses pemintalan.
2.1.1. Pengertian Limbah Industri
            Limbah industri adalah bahan yang tidak diperlukan/ bahan sisa yang dihasilkan oleh mesin(alat) pada suatu proses produksi. Jika limbah yang dihasilkan perusahaan tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif, salah satunya menimbulkan penyakit pada manusia. Wujud limbah yang dihasilkan berbeda-beda, diantaranya:
1)      Limbah padat
Limbah padat merupakan limbah yang berwujud padat dan biasanya bersifat kering. Contohnya sampah plastik, sisa makanan, kertas bekas dan lain sebagainya.
2)      Limbah cair
Limbah cair merupakan bahan sisa yang berwujud cair dan bercampur dengan bahan-bahan lainnya yang larut ke dalam air.Contohnya air sabun bekas cucian, sisa pewarna kain dan lain sebagainya.
3)      Limbah gas
Limbah gas adalah limbah yang berwujud gas terdiri dari berbagai macam senyawa kimia dan memanfaatkan udara sebagai medianya sehingga dapat menyebar dengan mudah dalam wilayah yang luas. Contohnya karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SOx), freon, dan lain sebagainya.
4)      Limbah suara
Limbah suara merupakan limbah berupa gelombang bunyi yang merambat di udara dan menimbulkan gangguan.Contohnya suara-suara bising yang dihasilkan kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik dan lain sebagainya.
2.1.2. Mesin-mesin yang ada pada proses pemintalan
1)  Mesin blowing
Mesin blowing merupakan mesin pertama pada proses pemintalan untuk serat staple atau serat pendek. Tujuan dari mesin blowing ini adalah untuk membersihkan kotoran-kotoran pada bahan baku serat staple, membuka gumpalan-gumpalan serat staple, mencampur serat dan lain-lain. Limbah yang dihasilkan dari mesin blowing adalah kotoran-kotoran yang ada pada bahan baku, berupa daun, kelopak bunga, dan batang tangkai bahan baku.
2)  Mesin Carding
Mesin carding adalah mesin lanjutan dari mesin blowing, yang bertujuan memperbaiki bahan baku yang telah melewati proses blowing, yaitu untuk membuka gumpalan-gumpalan serat agar terurai satu sama lain, membersihkan kotoran-kotoran yang masih menempel pada gumpalan serat, memisahkan serat panjang dan serat pendek, dan membentuk serat menjadi sliver. Limbah yang dihasilkan pun sama, berupa sisa kotoran yang masih menempel pada gumpalan serat.
3)  Mesin Drawing
Setelah melewati proses carding, bahan baku akan masuk ke dalam mesin drawing. Tujuan proses drawing diantarnya untuk meluruskan serat dalam sliver ke arah sumbu dari sliver, Memperbaiki kerataan berat per satuan panjang, Menyesuaikan berat sliver per satuan panjang dengan keperluan pada proses berikutnya. Mesin drawing merupakan proses peregangan pada bahan yang berupa sliver dimana ketika bahan tersebut telah mengalami proses drawing akan mengalami pengecilan bahan.
4)  Mesin combing
      Mesin Combing merupakan Mesin perantara mesin Carding dan Drawing. Fungsi dari mesin Combing sendiri adalah untuk memperbaiki kerataan panjang serat, membersihkan kotoran yang ada pada sliver dan lain-lain. Hasil dari mesin combing ini yaitu sliver dengan panjang yang relatif sama, juga lebih bersih dan sejajar.
1)       Mesin Roving
Hasil dari mesin combing kemudian masuk ke dalam mesin roving. Pada mesin ini, sliver akan mengalami pengecilan diameter dan pemberian antihan. Pemberian antihan pada sliver dimaksudkan untuk meningkatkan kekuatan tarik saat mengalami proses ring spinning.
2)      Mesin Ring Spinning
Mesin Spinning merupakan lanjutan dari mesin roving yang akan merubah sliver roving menjadi benang yang diinginkan. Pemberian antihan terlalu banyak pada proses roving akan menyebabkan kesulitan dan pada mesin spinning tidak berjalan dengan baik. Oleh sebab itu pemberian antihan diberikan secukupnya.
3)      Mesin Winding
            Pada mesin winding benang yang dihasilkan mesin spinning diubah bentuk gulungannya pada cones to cone atau stress to cone dan sebaliknya sesuai kebutuhan/ permintaan pabrik.
2.1.3. Proses Pemintalan
            Mula-mula serat mengalami proses pencampuran, pembukaan dan pembersihan di mesin blowing, dan sebagai hasil akhir berupa gulungan lap. Gulungan lap kemudian diolah pada mesin Carding, lap akan mengalami proses pembukaan dan pembersihan lebih lanjut, sehingga menjadi serat-serat individu. Di samping itu serat-serat yang sangat pendek terpisahkan dari serat-serat yang panjang, dan hasilnya berupa sumbu yang disebut sliver.
            Hasil sliver Carding keadaan serat-seratnya masih belum lurus dan belum sejajar satu sama lain serta belum rata. Untuk meluruskan dan mensejajarkan serat-serat serta meratakan slivernya, maka beberapa sliver tersebut dirangkap dan disuapkan ke mesin Drawing. Pelurusan dan pensejajaran serat-serat dilakukan dengan jalan penarikan oleh pasangan-pasangan rol-rol penarik, dan hasilnya berupa sliver yang lebih rata. Pengerjaan ini dilakukan 2-3 kali (passages) pada mesin Drawing, tergantung pada mutu benang yang diinginkan. Hasil sliver Drawing kemudian dikerjakan pada mesin Roving untuk diperkecil diameternya. Untuk memberikan kekuatan pada roving agar dapat digulung pada bobbin, maka pada Roving tersebut diberikan sedikit puntiran (twist).
            Akhirnya Roving tersebut dikerjakan pada mesin pintal Ring Spinning hingga menjadi benang melalui proses penarikan dan pemberian puntiran serta digulung pada bobbin. Untuk membuat benang yang bermutu tinggi biasanya sesudah mangalami proses di mesin Carding tidak langsung dikerjakan pada mesin Drawing, tetapi diproses dulu di mesin Combing, dimana serat-serat yang pendek dipisahkan. Pengubahan bentuk gulungan dilakukan pada mesin winding.
2.2. Pembahasan
            Pada mesin blowing dan mesin carding limbah yang dihasilkan berupa kotoran-kotoran yang terbawa dengan bahan baku. Contohnya seperti daun, kelopak bunga, batang dan ranting bahan baku. Limbah tersebut dapat diolah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi para petani.
Mesin drawing, mesin combing, dan mesin roving menghasilkan limbah berupa serat-serat yang cacat / kualitas seratnya buruk. Limbah tersebut mungkin dapat digunakan kembali (daur ulang) juga dapat dimanfaatkan sebagai kain lap pel untuk membersihkan lantai juga dapat dijadikan sebuah karpet melalui proses nonwoven. Jika limbah tersebut tidak dapat ditanggulangi dan terus menumpuk/ dibuang begitu saja, perusahaan akan mengalami kerugian yang jumlahnya tidak sedikit.
Mesin ring spinning menghasilkan limbah berupa suara yang sangat bising. Para karyawan yang bekerja dibagian mesin ini selalu memakai kapas yang digulung untuk dimasukan ke dalam telinga. Agar suara yang dihasilkan mesin tersebut tidak mengganggu orang lain/ terdengar ke luar ruangan dapat digunakan peredam suara. Jika karyawan tidak memakai alat peredam suara/  kapas yang digulung tersebut, akan mengakibatkan kurangnya pendengaran bahkan dapat menyebabkan tuli permanen. Penggunaan elastomerik ring holder pada komponen spinning frame dapat mengurangi kebisingan yang berasal dari sistem ring trander dan dari kebisingan spindle.
Limbah mesin winding berupa bentuk gulungan yang cacat/ tidak sesuai standar. Hal ini disebabkan oleh kurangnya beban pada dan kecepatan penggulungan yang terlalu tinggi. Gulungan yang cacat dapat diperbaiki dengan menggulung kembali menggunakan cones atau sress yang berbeda. Namun, akan mengurangi efisiensi dan memakan waktu.
Dari mesin-mesin pemintalan tersebut diantaranya akan menghasilkan debu, dimana debu tersebut berasal dari serat selulosa/ serat alam yang lebih berbahaya dari serat sintetis. Debu tersebut dapat menyebabkan alergi dan merangsang saluran pernapasan sehingga mengganggu kesehatan serta kenyamanan kerja. Di industri pemintalan yang relatif baru, proses persiapan pemintalan telah dilakukan secara simultan dengan mesin yang dilengkapi penghisap debu. Cara menanggulangi debu tersebut diantaranya memakai masker, penggunaan blower tertutup dan lain-lain.


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
            Dapat disimpulkan bahwa semua mesin-mesin pemintalan menghasilkan limbah. Limbah yang dihasilkan tersebut dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos, peralatan rumah tangga, dan dapat digunakan kembali sebagai bahan baku. Dampak negatif jika limbah-limbah tersebut tidak ditanggulangi dan dibiarkan begitu saja, selain perusahaan mengalami kerugian, masyarakat pun terganggu dengan adanya suara bising yang dihasilkan mesin ring spinning, juga membahayakan karyawan.
3.2. Saran
            Menurut saya, masih banyak hal-hal di perusahaan/ pabrik yang perlu perbaiki dan ditingkatkan lagi mengenai penanganan limbah, karena menyangkut kehidupan dan bisa membahayakan. Limbah tidak bisa kita hindari, tetapi kita perlu untuk tetap menjaga lingkungan untuk keberlangsungan hidup juga untuk masa depan yang lebih baik. Saya yakin jika kita menjaga lingkungan ini dan pengolahan limbah lebih ditingkatkan lagi, Indonesia akan menjadi semakin baik kedepannya.
            Menyadari penulis bahwa masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih details dalam menjelaskan tentang Pemanfaatan Limbah dengan sumber-sumber yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA
Andersonpanjaitan. (2013, 02 01). Pengertian Limbah dan Jenis-Jenisnya. Dipetik 05 06, 2018, dari http://andersonpanjaitan.wordpress.com/2013/02/01/pengertian-limbah-dan-jenis-jenisnya/&hl=id-ID
Arifin, K. (2011, 11 01). Proses Pemintalan Benang Spinning. Dipetik 05 10, 2018, dari http://knanifarifin.blogspot.co.id/2011/11/proses-pemintalan-benang-spinning.html?m=1
Duri, e. t. (2016, 01 03). Fungsi Mesin-Mesin Pada Proses Pemintalan. Dipetik 05 06, 2018, dari http://duniatekstilindonesia.blogspot.co.id/2016/01/fungsi-mesin-mesin-pada-proses.html?m=1
Mareta. (2011, 01 28). Proses Pemintalan Serat. Dipetik 05 6, 2018, dari https://maretaknows.wordpress.com/2011/01/28/05/&hl=id-ID&grqid=4L406uPN




No comments:

Post a Comment

LAPORAN PENGUJIAN GRADE BENANG KAPAS