PENGUJIAN CRIMP PADA FILAMEN TEKSTUR
MAKSUD DAN TUJUAN
- Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian crimp pada benang filament tekstur, kegunaan crimp dan hubungan dengan proses selanjutnya.
- Mahasiswa memiliki kemampuan menguji crimp pada benang filament tekstur.
TEORI DASAR
Crimp yaitu persentase perubahan panjang dari keadaan lurus menjadi panjang dalam kain tenun terhadap panjang kain tenun,Selain itu pada benang filament buatan yang diberi tekstur biasanya sengaja diberi crimp agar timbul ruah bulky pada benang tersebut. Efek ini sengaja diberikan untuk menaikkan daya serap kain yang akan dibuat dengan benang tersebut. Karena sebagian besar benang-benang filament buatan bersifat kurang higroskopis sehingga perlu dilakukan pemberian crimp.
Benang tekstur adalah benang filament dari serat sintetis yang bersifat thermoplastic yang telah diproses sedemikian rupa sehingga sifat fisik dan permukaannya berubah. Misalnya menajdi rua (bulky), berjeratan (loops), berbentuk spiral (coils) dan berbentuk crinkle. Benang yang digunakan filament poliamida dan filament polyester.
Perubahan sifat yang terjadi pada benang akan memberikan sifat-sifat tertentu pada kain, yaitu :
Permukaan yang tidak rata
Memberikan regangan pada kain
Kain tidak mengkilap
Daya tembus udara makin kecil
Pegangan/rabaan (lembut) pada kain.
Benang tesktur dibuat dengan cara mekanis:
Biasanya dilakukan pada waktu pembuatan serat, yaitu : dengan menggunakan dua jenis polimer yang berbeda mengkeretnya.
Hal-Hal Yang Mempengaruhi Proses texturizing dikenal dengan 4 T (antihan/twist, suhu/tempratur, waktu/time dan tegangan/tension) yaitu :
Antihan
TPM ( Twist Per Meter ) dipengaruhi oleh harga α dan denier benang
TPM =
C = konstanta
Untuk Poliester C = 32500
α = 0.90 – 1.0
Bila TPM rendah, akan menurunkan sifat rua dari benang. Bila rua rendah, sifat empuk benang rendah dan rongga udara kecil. Bila TPM terlalu tinggi kekuatan akan turun. Karena akan terjadi kerusakan pada filament-filament pembentuk benang.
Suhu
Suhu akan berpengaruh pada crimp dan tenacity.
Waktu
Waktu pada proses tekstur adalah lamanya waktu pada pemanasan dan pendinginan. Untuk mendapatkan benang dengn mutu yang baik diperlukan waktu pemanasan yang cukup.
Tegangan
Tegangan benang dipengaruhi oleh Draw Ratio. Besar kecilnya tegangan benang berpengaruh pada sifat rua dari benang, crimp, mulur dan kekuatan benang.
Sifat fisik benang tekstur yang diuji dilaboratorium, meliputi :
- Nomor benang ( denier ) dan jumlah filament ( helai )
- Mulur (elongation)
- Tenacity (g/denier)
- Crimp (%)
- Boiling Water Shringkage (BWS)
- Oil Pick Up (%)
- Jumlah Interlace
- Snarling
ALAT DAN BAHAN
Crimp Tester
Mesin Reeling
Dudukan berskala dalam skala mm, dilengkapi dengan penunju
Oven
Beban
Contoh Uji benang filament
Stopwatch
CARA KERJA
1. Panjang contoh digulung menggunakan reeling dengan jumlah putaran disesuaikan dengan panjang benang. Lalu, timbang benang dan hitung nomor benang dalam Denier.
2. Carilah jumlah putaran mesin Reeling untuk membentuk untaian benang (R)
3. Gulunglah benang sesuai hasil R
4. Hasil gulungan diikat di 4 titik (tempat), agar benang tidak kusut
5. Gulungan benang dikaitkan pada measuring rack, kemudian diberi beban ringan 2,5 g selama 15 detik kemudian ukur(Cb)
6. Tambahkan beban berat 500 g selama 30 detik kemudian ukur (Lb)
7. Lepaskan beban 2,5 g dan 500 g
8. Masukan benang ke dalam oven, tunggu suhu stabil 120oC selama 5 menit, sesuai dengan jenis serat dengan menghitung waktu dari mulai suhu tercapai
9. Setelah di oven, kondisikan gulungan benang secara digantung pada measuring rack selama 30 menit
10. Kemudian hitung kembali panjang gulungan benang, seperti pada pengujian sebelumnya, beri beban 2,5 g selama 15 detik (Ca)
11. Tambahkan beban berat 500 g selama 30 detik kemudian ukur (La)
12. Lepaskan beban yang 500 g diamkan selama 30 detik kemudian ukur (Cc)
DATA PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
Berat benang = 2,666 g
Panjang benang = 120 yard = 109,73 m
Ca = 38,6 cm
Cb = 45,1 cm
La = 39,9 cm
Lb = 45,3 cm
Cc = 38 cm
DISKUSI
Prinsip pengujian crimp pada filament tekstur adalah mendeteksi adanya perubahan panjang benang ketika benang dalam keadaaan suhu tertentu dan diberikan beban tertentu yang dihubungkan dengan lamanya waktu benang untuk mengalami perubahan panjang. Sehingga sangat diperlukan ketelitian dalam pengawasan waktu, agar panjang benang yang didapat sesuai dengan standar praktikum.
Kesalahan pada praktikum yaitu saat benang dimasukan ke dalam oven dan sudah menghitung waktu, praktikan yang lain memasukan benang sehingga suhu kembali tidak stabil dan harus mengulangi waktu yang telah dihitung.
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum pengujian crimp pada benang filamen tekstur, dapat disimpulkan:
No benang = 218,66 Td
Jumlah gulungan = 11 m
CCBD = 0,44%
CCAD = 3,25%
SS = 11,92%
CR = 146,15%
BS = 14,41%
DAFTAR PUSTAKA
Moerdoko Wibowo, S. Teks, Dkk, Evaluasi Tekstil bagian fisika, Institut Teklnologi Tekstil, Bandung, 1973.
ITT, Standar Cara Pengujian dan Toleransi Benang Kapas, Bandung, 1968.
Bahan Ajar Praktek Evaluasi Tekstil II ( Evaluasi Benang ). Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung; 2006.
No comments:
Post a Comment