Friday, August 2, 2019

LAPORAN UJI PEMBAKARAN DAN UJI BERAT JENIS


UJI PEMBAKARAN DAN UJI BERAT JENIS
I.       Maksud dan Tujuan
1.1  Uji Pembakaran
Agar praktikan dapat mengetahui dan menentukan jenis serat tunggal yang dapat diidentifikasi dengan cara melihat asap yang terjadi, proses pembakaran, sisa pembakaran, dan bau dari asap yang ditimbulkan serat.
1.2  Uji Berat Jenis
Agar praktikan dapat mengetahui berat jenis dari bermacam-macam serat dengan bantuan suatu zat cair yang diketahui berat jenisnya.

II.    Teori Dasar
2.1  Uji Pembakaran
Uji pembakaran ini adalah cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi serat. Cara ini hanya dapat digunakaan untuk memperkirakan golongan serat secara umum dan tidak dapat dipertnggungjawabkan untuk campuran serat. Alat yang digunakan untuk percobaan ini hanyalah sumber nyala api. Korek api merupakan sumber yang tidak baik, sebab korek api sendiri saat terbakar mengeluarkan bau yang keras, yang akan mengganggu bahan yang diperiksa. Nyala api yang paling baik adalah nyala api dari pembakar bunsen yang mempergunakan bahan bakar gas. Atau dapat pula nyala api dengan bahan bakar alkohol.
Serat yang akan diperiksa dibuat kira-kira sebesar benang Ne1 10 dengan panjang 4-5 cm dan diberi puntiran. Puntiran diberikan agak kuat, supaya terbakarnya agak lambat,sehingga untuk bermacam-macam serat memerlukan waktu yang hampir sama. Contoh serat didekatkan pada api dari samping dengan perlahan-lahan. Waktu serat dekat nyala api dimatikan. Apakah bahan meleleh, menggulung atau terbakar mendadak.
Pada saat menyala, supaya diperhatikan dimana terjadinya nyala api, dan pada saat serat terbakar oleh nyala segera dipindahkan dri nyala api. Bila nyala api dari serat segera padam (setelah lepas dari nyala api) maka segera dicatat bau dari gas yang dikelurkan oleh serat yang terbakar itu. Tetapi kalau serat tetap menyala, maka nyala dimatikan dengn jalan meniup dan dicatat bau yng dikeluarkan oleh serat yang terbakar itu setelah nyala api padam perlu dicatat apakah serat mengelurkan asap atau tidak. Akhirnya perlu dicatat pula bentuk, warna, dan kekerasan dari abu sisa pembakaran.
Apabila serat terbakar cepat, meninggalkan abu terbentuk serat dan berbau seperti kertas terbkar, maka keadaan ini menunjukkn serat selulosa. Apabila serat tidak terbakar sama sekali, maka keadaan ini menunjukkan serat gelas atau asbes. Serat gelas dapat dilihat dari lelehan filamennya yang berbentuk zat padat kasar, dan filamennya sendiri sangat getas. Adanya zat penyempurnaan pada serat gelas ditunjukkan oleh bau cat terbakar dan asap sedikit. Apabil serat terbakar tanpa ada abu, berbau rambut terbakar, meninggalkan bulatan kecil hitam diujungnya, maka keadaan ini menunjukkan serat protein. Apabila bau yang ditimbulkan sama seperti diatas tetapi tidak meninggalkan abu, maka hal ini menunjukkan serat sutera yang diberati.
Apabila serat meleleh dan membentuk bulatan kecil ujungnya, tanpa berbau rmbut terbakar, maka keadaan ini menunjukkan serat Asetat Rayon, Nylon, Dynel, Orlon, atau Dacron. Sedangkan adanya bulatan kecil yang keras menunjukkan nylon. Bau seperti amida dan adanya bulatan kecil yang keras menunjukkan nylon. Bau segak dengan bulatan kecil tak teratur menunjukkan Orlon, dynel atau vinyon. Bau yang keras dan adanya bulatan kecil tak teratur menunjukkan dacron atau saran.

2.2  Uji Berat Jenis
Berat jenis adalah salah satu sifat fisika yang penting untuk identifikai serat. Berat jenis serat dapat ditentukan dengan bantuan suatu zat cair yang diketahui berat jenisnya, dimana serat dapat terapung, tenggelam, atau melayang. Untuk itu diperlukan dua zat cair yang tercampur sempurna didalam berbagai perbandingan dan menghasilkan larutan zat cair dengan berat jenis antara 1,0 sampai 1,6. Larutan yang dapat digunakan antara lain campuran karbontetraklorida dengan berat jenis 1,6 dan xilena dengan berat jenis 0,8.
Untuk membuat berbagai larutan dengan bj anatara 1,0 sampai 1,6 dibuat larutan dengan campuran tetraklorida dan xilena dengan perbandingan sebaagai berikut :
Tabel Berat Jenis
Campuran
CCl4
Xilena
Bj
1
10
0
1,600
2
9
1
1,527
3
8
2
1,454
4
7
3
1,381
5
6
4
1,308
6
5
5
1,235
7
4
6
1,162
8
3
7
1,089
9
2
8
1,016
10
1
9
0,943
11
0
10
0,870


III. Alat dan Bahan
3.1  Alat-Alat :
ü  Pembakaran
- Pembakar spirtus
- Pinset
- Selotip
- Gunting
ü  Berat Jenis
-  Tabung reaksi 5ml
-  Rak tabung reaksi
-  Pengait tembaga
-  Larutan pembanding yang diketahui berat jenisnya
-  Gunting



3.2  Bahan :
ü  Bermacam-macam Serat :
-          Kapas
-          Rayon Viskosa
-          Rami
-          Sutera
-          Wool
-          Poliester
-          Poliakrilat
-          Poliamida / Nylon
-          Poliester : Kapas
-          Poliester : Wool
-          Poliester : Rayon
IV. Cara Kerja
4.1  Uji Pembakaran :
1.      Puntir beberapa helai serat yang akan diperiksa, kira-kira sebesar batang korek api dengan panjang 4-5 cm.
2.      Dekatkan contoh serat pada nyala api dari samping dengan perlahan-lahan. Saat serat dekat dengan nyala api, amati apakah bahan meleleh, menggulung, atau terbakar mendadak.
3.      Perhatikan di mana terjadinya nyala api pada saat serat terbakar. Bila api segera padam begitu dijauhkan dari api, maka segera diamati bau dari asap serat yang terbakar tersebut.
4.      Matikan api jika api terus menyala, dengan cara ditiup, kemudian amati bau yang dikeluarkan serat tersebut.
5.      Setelah api padam, perhatikan apakah serat mengeluarkan asap atau tidak. Kemudian lihat sisa pembakaran yang ditinggalkan serat tersebut.
-          Evaluasi

4.2  Uji Berat Jenis :
1.      Tabung reaksi dibersihkan menggunaka tissue.
2.      Isi masing-masing tabung reaksi dengan larutan campuran xylol dan CCl4 yang telah diketahui berat jenisnya.
3.      Ambil serat yang akan diuji berat jenisnya, 2-3 helai, kemudian bentuk bulatan kecil.
4.      Masukkan bulatan serat satu persatu ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan yang telah diketahui berat jenisnya, berurutan dari berat jenis terbesar ke larutan dengan berat jenis yang terkecil.
5.      Amati apakah serat mengapung, melayang, atau tenggelam.
6.      Serat yang mempunyai berat jenis lebih kecil dari larutan, akan mengapung.
7.      Serat yang mempunyi berat jenis lebih besar dari larutan, akan tenggelam.
8.      Serat yang mempunyai berat jenis sama dengan berat jenis larutan, akan melayang di tengah-tengah.
9.      Berat jenis serat ditentukan dengan cara mengamati pada larutan dengan posisi serat melayang, hal ini menunjukkan berat jenis serat tersebut.

V.    Data Percobaan
5.1  Uji Pembakaran
Terlampir sebanyak dua lembar di belakang laporan ini.

5.2  Uji Berat Jenis
Terlampir sebanyak dua lembar di belakang laporan ini.

VI. Diskusi
Dalam kedua percobaan di atas, sangat diperlukan penciuman yang tajam saat mencium sisa pembakaran dari macam-macam serat. Selain itu penglihatan dan perabaan yang tepat pun sangat mempengaruhi percobaan ini. Terutama dalam uji pembakaran macam-macam serat.
Sedangkan dalam uji berat jenis, yang dibutuhkan adalah ketelitian dalam menyeimbangkan banyaknya larutan didalam tabung reaksi. Serat yang akan diuji harus bersih dari kotoran dan ukuran serat jangan terlalu besar (secukupnya). Lalu kesabaran juga dibutuhakan saat kita harus mengambil serat dari dalam tabung reaksi lalu menggantinya dengan serat lainnya. Lalu kita harus melihat jatuhnya serat dalam larutan tersebut apakah tenggelam, terapung atau melayang. Terkadang ada serat yang melayang tapi lama kelamaan turun dan jadi tenggelam, itu berarti ketelitian dan kesabaran kita sangat menentukan hasil percobaan ini.

VII. Kesimpulan
Dari data hasil percobaan yang telah dilakukan, maka didapat hasil sebagai berikut:
7.1 Uji Pembakaran
ü  Yang termasuk pada serat selulosa adalah:
-          Serat kapas
-          Serat rayon viskosa
-          Serat rami
-          Serat polyester-kapas
-          Serat polyester-rayon
ü  Yang termasuk pada serat rambut atau protein adalah:
-          Serat sutera
-          Serat wool
-          Serat polyester-wool
ü  Yang termasuk serat polimer non selulosa:
-          Serat polyester
-          Serat nylon
-          Serat poliakrilat
7.2 Uji Berat Jenis
ü  Berat Jenis yang dihasilkan:
-          Serat kapas = 1,5635
-          Serat rayon rayon viskosa = 1,4905
-          Serat rami = 1,5635
-          Serat sutera = 1,3445
-          Serat wool = 1,308
-          Serat poliester = 1,5635
-          Serat poliester: kapas = 1,985
-          Serat poliester: rayon = 1,162
-          Serat poliester: wool = 1,5635
-          Serat poliakrilat = 1,4175
-          Serat poliamida/nylon = 1,12715

VIII. Daftar Pustaka
Pedoman Praktikum Identifikasi Serat Tekstil. Politeknik STTT Bandung.

No comments:

Post a Comment

LAPORAN PENGUJIAN GRADE BENANG KAPAS