Thursday, August 22, 2019
Wednesday, August 21, 2019
Monday, August 19, 2019
Sunday, August 18, 2019
TUGAS RAJUT PENDAHULUAN 1
1. Apa yang dimaksud perajutan?
Jawab: pembuatan kain rajut dari sehelai atau beberapa benang yang dilengkung-lengkungkan dimana lengkungan yang satu dijeratkan pada lengkungan lain sehingga tersusun jeratan-jeratan ke arah panjang kain dan lebar kain, hasilnya berupa kain rajut
2. Prinsip pembentukan jeratan?
Jawab: beberapa helai benang dilengkung-lengkungkan dimana lengkungan yang satu dijeratkan pada lengkungan lainnya sehingga tersusun jeratan-jeratan ke arah panjang kain dan lebar kain
3. Perbedaan jeratan knit, tuck, welt?
Jawab:
* Jeratan knit : jeratan yang terjadi apabila sebuah jarum dalam satu periode gerakan akan mengambil benang baru dan melepaskan benang lama (MENJERAT BENANG BARU MELEPASKAN JERATAN LAMA)
* Jeratan tuck : jeratan yang terjadi apabila sebuah jarum dapat mengambil benang baru tetapi tidak dapat melepaskan jeratan lama yang telah terbentuk sebelumnya (MENJERAT BENANG BARU TIDAK MELEPASKAN JERATAN LAMA)
* Jeratan welt : jeratan yang terjadi apabila suatu jarum menahan jeratan lama, tetapi tidak naik mengambil benang baru (TIDAK MENJERAT)
4. Apa yang dimaksud dengan:
* Mesin rajut datar single bed yaitu mesin rajut yang hanya memiliki satu bak jarum dan satu set cam
* Mesin rajut datar double bed yaitu mesin rajut yang memiliki 2 bak jarum dan 2 set cam
* Mesin rajut datar links-links yaitu mesin rajut yang digunakan untuk menyumbang kain non pakaian
Jawab: pembuatan kain rajut dari sehelai atau beberapa benang yang dilengkung-lengkungkan dimana lengkungan yang satu dijeratkan pada lengkungan lain sehingga tersusun jeratan-jeratan ke arah panjang kain dan lebar kain, hasilnya berupa kain rajut
2. Prinsip pembentukan jeratan?
Jawab: beberapa helai benang dilengkung-lengkungkan dimana lengkungan yang satu dijeratkan pada lengkungan lainnya sehingga tersusun jeratan-jeratan ke arah panjang kain dan lebar kain
3. Perbedaan jeratan knit, tuck, welt?
Jawab:
* Jeratan knit : jeratan yang terjadi apabila sebuah jarum dalam satu periode gerakan akan mengambil benang baru dan melepaskan benang lama (MENJERAT BENANG BARU MELEPASKAN JERATAN LAMA)
* Jeratan tuck : jeratan yang terjadi apabila sebuah jarum dapat mengambil benang baru tetapi tidak dapat melepaskan jeratan lama yang telah terbentuk sebelumnya (MENJERAT BENANG BARU TIDAK MELEPASKAN JERATAN LAMA)
* Jeratan welt : jeratan yang terjadi apabila suatu jarum menahan jeratan lama, tetapi tidak naik mengambil benang baru (TIDAK MENJERAT)
4. Apa yang dimaksud dengan:
* Mesin rajut datar single bed yaitu mesin rajut yang hanya memiliki satu bak jarum dan satu set cam
* Mesin rajut datar double bed yaitu mesin rajut yang memiliki 2 bak jarum dan 2 set cam
* Mesin rajut datar links-links yaitu mesin rajut yang digunakan untuk menyumbang kain non pakaian
Saturday, August 17, 2019
LAPORAN PENYEARAH GELOMBANG (DIODA)
PENYEARAH GELOMBANG (DIODA)
Abstrak
Telah dilaksanakan praktikum dioda atau penyearah gelombang pada tanggal 12 September 2018. Penyearah gelombang (rectifier) adalah salah satu bagian yang berfungsi untuk mengubah arus bolak balik atau AC (Alternating Current) menjadi arus searah DC (Direct Current). Untuk pengaplikasian dioda terdapat pada power amplifier. Power amplifier merupakan bagian rangkaian untuk membantu sistem sensor panas. Contohnya lagi adalah dioda zener. Dioda zener berfungsi untuk menstabilkan tegangan. Dalam praktikum dioda, terdapat beberapa alat untuk mengubah arus AC menjadi DC seperti dioda,resistor,breadboard,dan kabel. Untuk melihat apakah telah terjadi penyearah gelombang bisa menggunakan alat octiloscope.1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan sistem elektronika telah dikenal luas dan maju dengan pesatnya. Seiring dengan munculnya beragam inovasi yang tiada hentinya. Perlu juga kita perhatikan, bahwa penggunaan komponen elektronika secara luas telah mencakup kesegala bidang kehidupan manusia yang semakin canggih dan semakin simple/kecil penggunaan komponen elektronika seperti dioda,transistor,kapasitor,serta alat ukur osiloskop sering kita jumpai dalam peraktikum komponen komponen alat elektronika seperti di atas akan sering kita jumpai karena merupakan komponen utama dalam rangkaian alat elektronika
Pada era tekhnologi saat ini, elektronika memegang peranan yang sangat penting. Di dalam rumah sebagian besar peralatan elektronik menggunakan sumber daya listrik 220 volt/50 Hz dari PLN. Peralatan seperti radio, televisi, charger HP, dan alat-alat lainnya menggunakan listrik PLN sebagai sumber tenaganya. Peralatan elektronik umumnya menggunakan tegangan DC untuk dapat beroperasi, sedangkan sumber listrik yang tersedia biasanya berupa tegangan AC. Karena itu tegangan AC harus diubah menjadi tegangan DC. Pengubah tegangan AC menjadi tegangan DC disebut penyearah (rectifier). Rangkaian penyearah mengandung beberapa dioda. Konfigurasi dioda tersebut menentukan sifat penyearah sinyal AC, sehingga ada istilah penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh. Penulis akan membahas mengenai sifat-sifat dari penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh dengan center tap, serta penyearah gelombang penuh dengan diode bridge (dengan menggunakan empat buah dioda yang disusun dengan cara tertentu akan diperoleh penyearah gelombang penuh). Penyearah gelombang penuh ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penyearah setengah gelombang.
1.2 Tujuan
1. Memahami rangkaian dioda
2. Memahami fungsi dari rangakaian dioda
3. Mampu merangkai rangkaian penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh, dan penyearah gelombang jembatan
4. Mampu mencari nila Vc dan Ic
5. Mengetahui fungsi dioda dalam kehidupan sehari-hari
2. DASAR TEORI
2.1 Rectifier
Rectifier adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC). Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya dapat dilihat dengan alat ukur CRO. Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang digunakan. Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk penyearah gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT), dan penyearah gelombang penuhsdengansmenggunakansdiodasbridge.(ElectroZone,2013,shttps://electrozone94.blogspot.com/2013/10/penyearah-rectifier.html)
2.2 Penyearah Setengah Gelombang
Half Wave Rectifier atau Penyearah Setengah Gelombang adalah penyearah yang paling sederhana. Hal ini dikarenakan penyearah setengah gelombang hanya menggunakan 1 buah dioda untuk menghambat sisi sinyal negatif dari gelombang AC yang berasal dari Power supply dan melewatkan sisi sinyal Positif-nya. Pada prinsipnya, arus AC terdiri dari 2 sisi gelombang yaitu sisi positif dan sisi negatif yang bolak-balik. Sisi Positif gelombang dari arus AC yang masuk ke Dioda akan menyebabkan dioda menjadi bias maju (Forward Bias) sehingga melewatkannya, sedangkan sisi Negatif gelombang arus AC yang masuk akan menjadi dioda dalam posisi Reverse Bias (Bias Terbalik) sehingga menghambat sinyal negatif tersebut. (Teknik Elektronika,2013, https://teknikelektronika.com/pengertian-rectifier-penyearah-gelombang-jenis-rectifier/)
2.3 Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah gelombong penuh 2 Dioda membutuhkan transformer khusus yaitu transformer CT (Centre Tapped). Transformer CT memberikan Output (Keluaran) Tegangan yang berbeda fasa 180° melalui kedua Terminal Output Sekundernya. Di saat Output Transformer CT pada Terminal Pertama memberikan sinyal Positif pada D1, maka Terminal kedua pada Transformer CT akan memberikan sinyal Negatif (-) yang berbeda fasa 180° dengan Terminal Pertama. D1 yang mendapatkan sinyal Positif (+) akan berada dalam kondisi Forward Bias (Bias Maju) dan melewatkan sisi sinyal Positif (+) tersebut sedangkan D2 yang mendapatkan sinyal Negatif (-) akan berada dalam kondisi Reverse Bias (Bias Terbalik) sehingga menghambat sisi sinyal Negatifnya.
Sebaliknya, pada saat gelombang AC pada Terminal Pertama berubah menjadi sinyal Negatif maka D1 akan berada dalam kondisi Reverse Bias dan menghambatnya. Terminal Kedua yang berbeda fasa 180° akan berubah menjadi sinyal Positif sehingga D2 berubah menjadi kondisi Forward Bias yang melewatkan sisi sinyal Positif tersebut. Perbedaan Fase 180° tersebut dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini (Teknik Elektronika,2013, https://teknikelektronika.com/pengertian-rectifier-penyearah-gelombang-jenis-rectifier/) :
2.3 Penyearah Gelombang Jembatan
Penyearah gelombang penuh menggunakan 4 dioda. Jenis rectifier ini adalah yang paling sering digunakan dalam rangkaian power supply karena menghasilkan kinerja yang lebih baik dari jenis penyearah lainnya. Penyearah gelombang penuh 4 dioda ini juga sering disebut dengan bridge rectifier atau penyearah jembatan.
Berdasarkan gambar diatas, jika transformer mengeluarkan output sisi sinyal positif (+) maka output dari D1 dan D2 akan berada dalam kondisi forward bias, sehingga melewatkan sinyal positif tersebut sedangakan D3 dan D4 akan menghambat sinyal sisi negatifnya. Kemudian pada saat output transformer berubah menjadi sisi sinyal Negatif (-) maka D3 dan D4 akan berada dalam kondisi forward bias sehingga melewatkan sinyal sisi positif (+) tersebut sedangkan D1 dan D2 akan menghambatssinyalsnegatifnya.s(TekniksElektronika,2013,shttps://teknikelektronika.com/pengertian-rectifier-penyearah-gelombang-jenis-rectifier/)
2.4 Pembacaan Resistor
Nilai Resistor yang Axial bisa dilihat dari kode warna-warna yang terdapat di resistor tersebut dalam bentuk gelang. Biasanya ada 4 gelang di tubuh resistor namun ada juga yang memiliki 5 gelang.Untuk gelang warna emas dan perak terletak lebih jauh dari warna lain. Lihat tabel warna dibawah ini (CaraHarian,2017, http://caraharian.com/menghitung-resistor.html) :
3. METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Oskiloskop
Kabel penghubung
Bread Board
Dioda
Resistor
Sumber Tegangan (6 Volt)
3.2 Cara Kerja
1. Rangkaian disusun sesuai petunjuk pada papan rangkaian. Terlebih dahulu dengan memasang resistor dan dioda (sesuai dengan skema petunjuk).
2. Kabel penghubung disambungkan untuk disambungkan ke sumber tegangan (perhatikan positif dan negatifnya).
3. Oskiloskop disambungkan ke resistor.Postif dan negatifnya diperhatikan.
4. Gelombang yang keluar pada layar oskiloskop diperhatikan dan dicatat hasil dari oskiloskop tersebut sebagai data dari percobaan.
5. Idc dan Vdc dihitung dan dicari.
4. DATA PERCOBAAN
Friday, August 16, 2019
LAPORAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC)
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC)
Abstrak
Komponen kontrol mesin pada awalnya menggunakan roda gigi, tuas, saklar dan lainnya. Seiring berjalannya waktu dibutuhkan sistem yang lebih canggih dan dan komplek. Komponen control tersebut ditingkatan dengan prinsip kerja relay. Penggunaan relay serta logika pensaklaran tersebut masih terdapat banyak kekurangan sehingga berhasil dikembangkan suatu perangkat pengendali yang dapat diprogram yaitu PLC (Programmable Logic Control).
PENDAHULUAN
Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah rangkaian elektronik yang (terdiri dari power supply, CPU, Input, dan Output) yang dapat mengerjakan berbagai fungsi – fungsi kontrol yang kompleks. PLC dapat diprogram, dikontrol, dan dioperasikan oleh operator yang bahkan tidak berpengalaman dalam mengoperasikan komputer sekalipun. PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel input dan memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai output tetap terkontrol. Sedangkan PLC sendiri menggunakan bahasa pemrograman Statement list, ladder diagram dan function block. Dari ketiga bahasa pemrograman tersebut yang paling mudah digunakan adalah ladder diagram.
TUJUAN
Praktikum ini dilakukan agar praktikan mampu untuk :
- Memahami cara menggunakan PLC dan fungsi dari beberapa komponen PLC
- Mampu membuat progam (ladder diagram) dengan menggunakan aplikasi
STEP 7-Micro/WIN
- Mampu menjalankan program yang telah dibuat
DASAR TEORI
PLC atau Programmable Logic Control adalah elemen sistem kendali yang berbasis mikroprosesor dan pengendaliaannya dapat diprogram sesuai kebutuhan kita. PLC memanfaatkan memori yang dapat digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi seperti, logika, sequencing, pewaktuan (timing), pencacahan (counting), dan aritmatika. Pada kenyataannya PLC adalah suatu mikrokontroller yang digunakan untuk keperluan industri. PLC dapat digolongkan sebagai suatu perangkat keras dan lunak yang dibuat untuk diaplikasikan dalam dunia industri.
Berdasarkan namanya, PLC memiliki konsep sebagai berikut :
1. Programmable, yaitu bahwa PLC merupakan alat yang mampu menyimpan suatu progam yang telah dirancang sebelumnya. Program tersebut dapat diubah-ubah sesuai dangan yang diinginkan.
2. Logic, PLC mampu memproses input yang telah masuk untuk dapat menghasilkan output yang sesuai
3. Controller, PLC mampu mengontrol dan mengatur proses hingga output yang dihasilkan sesuai dengan program
Secara umum bagian – bagian dari PLC yaitu, CPU, Memori dan Input atau Output.
CPU ( Central Processing Unit )
CPU dapat disebut sebagai otak dari PLC atau termasuk bagian utamanya. CPU ini berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan PC atau Console, interkoneksi pada setiap bagian PLC, mengeksekusi program – program, serta mengatur input dan output sistem. CPU adalah gabungan dari 3 bagian utama, yaitu prosesor, memori, dan catu daya.
Memori
Memori adalah suatu tempat penyimpan data sementara dan tempat menyimpan program yang harus dijalankan. Program tersebut merupakan hasil terjemahan dari ladder diagram yang dibuat oleh user. Sistem memori pada PLC juga mengarah pada teknologi flash memory.
Sistem memori dibagi menjadi beberapa blok, dimana tiap bloknya memiliki fungsi masing – masing. Beberapa bagian dari memori digunakan untuk menyimpan status dari input dan output, sementara bagian lainnya digunakan untuk menyimpan variabel yang digunakan pada program seperti nilai timer dan counter.
- Input/Output
Unit input dan output memungkinkan dibuatnya sambungan-sambungan (atau koneksi) antara perangkat-perangkat input, semisal sensor, dengan perangkat-perangkat output, semisal motor dan solenoida, melalui kanal-kanal input/output. Melalui unit input/output, program-program dimasukkan dari panel program. Setiap titik input/output memiliki sebuah alamat yang unik yang dapat digunakan oleh CPU.
Kanal – kanal output seringkali digolongkan ke dalam tipe relay, tipe transistor, dan tipe triac. Pada praktikum ini digunakan output tipe relay.Dengan output tipe relay, sinyal dari output PLC digunakan untuk mengoperasikan sebuah relay dan oleh karenanya mampu menyambungkan arus dalam bilangan beberapa ampere ke rangkaian-rangkaian eksternal. (Bolton, 2004)
- Penambahan Input atau Output PLC
Setiap PLC tentunya memiliki jumlah I/O yang terbatas bergantung pada tipe dari PLC tersebut. Namun, dalam aplikasi seringkali I/O yang ada pada PLC tidak mencukupi. Sehingga diperlukan perangkat tambahan untuk menambah jumlah I/O yang tersedia. Penambahan jumlah I/O ini dinamakan dengan expansin unit.
Untuk menggambarkan PLC, biasanya digunakan suatu diagram, yaitu diagram ladder. Diagram ini menggambarkan PLC dalam sebuah garis dan simbol-simbol agar mudah diketahui. Diagram ladder yang dimasukkan pada suatu program pad akomputer akan diproses untuk menghasilkan output sesuai dengan yang telah direncanakan. PLC akan mengoperasikan suatu sistem sesuai dengan perintah yang ada.
PLC serupa dengan komputer, tetapi PLC lebih mengacu pada tugas-tugas pengontrolan dan pengoperasian di dalam suatu lingkungan industri. PLC memiliki beberapa keunggulan, yaitu :
- Mudah untuk diprogram
- Menggunakan bahasa yang mudah di pahami
- Kokoh dan dirancang untuk digunakan pada lingkungan industri
- Output yang dihasilkan bermacam – macam.
METODE EKSPERIMEN
1. Alat dan Bahan
Laptop
Aplikasi STEP 7-Micro/WIN
Kabel penghubung
Perangkat PLC
2. Skema Percobaan
Praktikum diawali dengan membuat ladder diagram dari wiring diagram yang telah diberikan. Ladder diagram dibuat menggunakan aplikasi STEP 7-Micro/WIN. Setelah ladder diagram dibuat, timer pada ladder diagram diatur sehingga didapat 15 detik nyala lampu. Outputnya yang digunakan pada praktikum ini yaitu nyala lampu.
Kemudian kabel dirangkai sesuai dengan ladder diagram yang telah dibuat sebelumnya.Kemudian setelah kabel – kabel tersebut selesai dirangkai Rangkaian diperiksa apakah rangkaiannya telah sesuai dengan ladder diagram atau apakah ada yang harus diperbaiki terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan agar rangkaian dapat bekerja dan menghasilkan output sesuai dengan yang kita inginkan.
Setelah rangkaian selesai diperiksa maka PLC disambungkan dengan power supply dan dinyalakan kemudian disambungkan ke laptop dengan menggunakan kabel penghubung. Lalu, program ladder diagram yang dibuat didownload dan dicek statusnya. Selanjutnya, program di run dan input pada PLC dinyalakan untuk melihat output yang dihasilkan.
Cara Kerja
1. Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu.
2. Kemuadian ladder diagram dibuat dengan aplikasi STEP 7-Micro/WIN sesuai dengan rangkaian wiring diagram yang telah diberikan.
3. Kabel – kabel dirangkai pada perangkat PLC sesuai dengan kebutuhan.
4. Output relay nomor 1 dan 2 disambungkan ke lampu (traffic light)
5. Lalu buzzer BZ- dihubungkan dengan output negatif DC 24V dengan menggunakan kabel hitam.
6. Setelah rangkaian selesai, maka rangkaian diperiksa terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dan menyebabkan rangkaian gagal menghasilkan output seperti yang diinginkan.
7. Setelah seluruh rangkaian selesai diperiksa, kemudian PLC disambungkan dengan power supply dan dinyalakan.
8. PLC disambungkan dengan laptop menggunakan kabel penghubung.
9. Program yang telah dibuat dengan aplikasi STEP 7-Micro/WIN didownload dan dicek pada program status.
10. Setelah berhasil, program dijalankan dan input dinyalakan untuk melihat output yang dihasilkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum PLC yang dilakukan, output yang dihasilkan berupa nyala lampu. Dari ladder diagram yang telah dibuat, maka output nyala lampu meyala selama 15 detik lalu mati. Pada input, jika I0.0 dinyalakan, maka PLC akan memulai programnya dan menghasilkan output yang sesuai.
Proses pembuatan Ladder Diagram sampai pada proses output pada PLC yaitu:
- Kabel penghubung antara PLC dengan laptop dipasangkan.
- Pada aplikasi STEP 7-Micro/WIN, terdapat network yang dibawahnya terdapat tanda panah.
- Selanjutnya, klik menu bit Logic dan pilih simbol yang sesuai dengan yang diinginkan.
- Ladder Diagram diperintah membuat parallel, maka diarahkan ke bawah untuk menjelaskan bahwa itu parallel.
- Masukkan rangkaian beserta kodenya dimulai dari network 1 ke network 2 dan selanjutnya.
- Masukkan Timer, dengan cara membuka menu timer pada aplikasi PLC.
- Setelah menu timer terbuka, klik dua kali pada pilihan timer pertama, yaitu TON.
- Dilanjutkan membuat Ladder Diagram sampai selesai. Setelah selesai dibuat, selanjutnya mengisi data pada Ladder diagram. Dimulai dari input, timer dan output.
- Pada Ladder Diagram, input yang dipilih pada PLC adalah I0.0, maka pada input Ladder Diagramnya ditulis kode I0.0.
- Dilanjutkan Timer, digunakan kode T35 dengan angka yang keluar 10ms. Lalu dimasukkan nilai 1500 agar timer berjalan selama 15 detik.
- Setelah Ladder Diagram selesai, klik dua kali pada aplikasi Ladder Diagram pada icon download.
- Selanjutnya, klik ikon apply pada aplikasi PLC.
- Tombol Input I0.0 diaktifkan dan output yang dihasilakan sesuai dengan apa yang terdapat dalam Ladder Diagram.
KESIMPULAN
Setelah dilakukan praktikum tentang PLC, dapat disimpulkan bahwa rangkaian yang telah dibuat dalam PLC sesuai dengan ladder diagram yang telah dibuat sebelumnya.
Praktikum dilakukan untuk menghasilkan output berupa nyala lampu. Berdasarkan ladder diagram yang dibuat, maka output nyala lampu menyala selama 15 detik.
Pada input, jika I0.0 dinyalakan, maka PLC akan memulai programnya dan menghasilkan output yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
[1].https://www.google.co.id/search?q=simbol-simbol+ladder+diagram&safe=strict&hl=id&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=-NG5BgJtfNM-aM%253A%252CWzsIjHlUD0ckpM%252C_&usg=AFrqEzfgpMor2hjKu5Xj2uQ862UNXgSP6g&sa=X&ved=2ahUKEwjz8LHSoLfdAhUWUt4KHavdC6sQ9QEwBnoECAUQEA&biw=1366&bih=654#imgrc=OPZbx8Sxs3wV_M:
(diakses pada tanggal 13 September 2018)
[2].http://dionlabs.blogspot.com/2018/02/modul-mekatronika-plc-instalasi-listrik.html
(diakses pada tanggal 13 September 2018)
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
TEKNOLOGI PERSIAPAN PERTENUNAN Tujuan Persiapan Pertenunan : - Untuk mempersiapkan gulungan benang lusi dan benang pakan supaya sesuai...
-
I. MAKSUD DAN TUJUAN · Dapat mengetahui macam-macam dobby sehingga dapat menetahui bagian-bagian dari me...
-
PENGUJIAN KETIDAKRATAAN BENANG MAKSUD DAN TUJUAN Mahasiswa dapat menguji ketidakrataan dan impuritis benang contoh uji dengan menggun...